tag:blogger.com,1999:blog-16454117295105632442024-03-13T08:34:01.850+07:00Konstelasi Puisi KehidupanKetika melihat tulisan-tulisan saya ini... semoga anda mendapatkan inspirasi... melihat semuanya dari sisi yang berbeda...Unknownnoreply@blogger.comBlogger283125tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-76869146272697599692023-06-17T19:51:00.003+07:002023-06-17T19:51:19.613+07:00Tak Akan Kembali<p>Betapa ingin aku berkata<br />tentang jauhnya perjalanan ini<br />tentang betapa semua rasa<br />kucurahkan demi sebuah janji<br /></p><p>Untuk kesekian kali<br />kesendirian ini menjadi tak terperi<br />di tengah semua gelisah hati<br />dan semua yang pernah kuyakini</p><p>Namamu kusebut lirih<br />ketika waktu menjadi pembatas<br />menorehkan luka yang perih<br />di tepian nurani yang getas</p><p>Dan akhirnya semuanya hilang<br />diterpa dinginnya masa<br />yang tak pernah surut menjelang<br />dan menafikan arti kemanusiaan kita</p><p>Apapun, hanya Tuhan yang tahu<br />betapa harus kurelakan semua ini<br />dan esok akan jadi hari baru<br />dimana masa berjumpa tak akan kembali<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-23346930075879227362021-12-19T14:27:00.000+07:002021-12-19T14:27:10.920+07:00Langkahku Sendiri<p>Pada batas imaji<br />dan waktu yang terus berganti<br />engkau dan sejuta kenangan<br />kemudian dia yang sekarang menggenggam tangan<br /><br />Untukmu yang pernah menjadi nada<br />dan ujung suara yang hening di tengah masa<br />utuhku kini memang ada tanpamu<br />dan jalanku jauh bersilang denganmu</p><p>Sedih dan hening lirih hati<br />kiranya bukan lagi persoalan kini<br />karena tak ada lagi yang perlu disesali<br />karna langkahku yang senantiasa mendaki</p><p>Akankah ada lagi tanya<br />kiranya semua telah terjawab oleh jingga<br />yang menorehkan semua rasa<br />hingga kurasa tak ada lagi sisa duka</p><p>Retakan di relung jiwa<br />tak perlu menjadi beban raga<br />hanya sejenak ku mengingat tawa<br />dan kata yang tak pernah terucap sempurna</p><p>Ah, terlampau jauh ku melangkah pergi<br />dan hingga akhirnya kini<br />hanya ada setitik realisasi diri<br />bahwa semuanya wujud dalam langkahku sendiri<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-76402322438062394482021-07-11T08:39:00.004+07:002021-07-11T08:39:22.121+07:00Esok Adalah Hari Baru<p>Esok adalah hari baru<br />tanpa hadirmu<br />tanpa sosokmu<br />tanpa bisa kurengkuh ragamu</p><p>Yang tersisa adalah kenangan<br />tempat ku hamburkan pelukan<br />tempat ku haturkan sedu sedan<br />tempat ku menangis tertahan</p><p>Aku tak lagi sama<br />ketika engkau tiada<br />ketika semua rona menjadi berbeda<br />ketika nafasku menghilang di angkasa</p><p>Nestapa yang lirih<br />di relung hati yang perih<br />di pojok nafas bertasbih<br />di saat begitu sulit menjadi bersih</p><p>Gerangan apa cerita nanti<br />ku tak pernah tahu pasti<br />ku tak tahu apa yang kan terjadi<br />ku hanya tahu janji-Nya sejati<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-18619983126735619332021-07-09T09:54:00.000+07:002021-07-09T09:54:01.888+07:00Ketika Hening Bertalu<p>Ketika hening bertalu<br />di tepian telaga biru<br />sang waktu pun membeku<br />ketika lepas dekapmu</p><p>Usahlah lagi ada tanya<br />ketika tak ada lagi makna<br />tentang langkah terjauh kita<br />yang tak nampak ujungnya</p><p>Cerita yang baru<br />mungkin lebih bahagiakanmu<br />namun mengapakah begitu<br />terasa sesak dadaku</p><p>Indah yang pernah ada<br />baluri remahan hati dalam dada<br />benamkanku dalam nestapa<br />di ujung rona makna</p><p>Nafas yang hening<br />iringi senja berwarna kuning<br />tempat semua rebah berbaring<br />di selasar hati yang bening</p><p>Gerangan apakah yang kunanti<br />ketika sejatinya ku tahu pasti<br />tak ada yang kan abadi<br />ketika semua akhirnya pergi</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-22132595044381557072021-05-24T18:47:00.001+07:002021-05-24T18:47:01.137+07:00Kilas BayanganJalan panjang di awang-awang<div>ketika kita berteduh kala siang</div><div><br></div><div>Ilusi yang datang silih berganti</div><div>dan kemudian pergi tak kembali</div><div><br></div><div>Remuk yang tak berkesudahan</div><div>di sudut kilas bayangan</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-73314736195054998532021-05-14T10:08:00.000+07:002021-05-14T10:08:48.383+07:00Ku Cukupkan Laraku<p>Diiringi syahdu <br />ku melepas haru<br />di tepian telaga biru<br />tempat sang waktu</p><p>Arah ku menuju<br />bukankah kau tahu?<br />di mana ku ingin berteduh<br />di mana ku ingin keringkan peluh</p><p>Resah yang pernah ada<br />sedetik kemudian tiada<br />terkikis angin semilir<br />yang seakan tiada akhir</p><p>Ada setitik tanya<br />yang tak pernah terjawab jua<br />namun ku tahu pasti<br />waktu akan menuntunku kembali</p><p>Hingga nanti<br />kita bertemu lagi<br />ku cukupkan laraku<br />di hening tanpa hadirmu</p><p>NB: Untuk semua sanad nadiku<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-34223522646803982842021-05-10T21:02:00.004+07:002021-05-10T21:02:39.800+07:00Kala Petang<p>Sejenak ku berdiri di tepian sunyi<br />menengadah dan hanya diam terpatri<br />untukmu yang telah berlalu<br />dan semua yang menunggu waktu<br /></p><p>Angkasa dengan warna terburai<br />dan hati dengan segala kisah yang usai<br />campakkan rasa di dinding kelam<br />dan tenggelam dalam rasa yang suram<br /></p><p>Karam kapal yang terbelah ragu<br />untuk semua yang jadi masa lalu<br />dan tambatan pelabuhan terang<br />hanya kisah bisu lautan karang<br /></p><p>Salah dan tanya yang tak terjawab<br />di sela-sela tangis dan mata yang sembab<br />sekali lagi selimuti hati<br />dan semua keraguan yang menghantui<br /></p><p>Ilusi dari keabadian semesta<br />terusik dalam lubang hitam tanda tanya<br />dan sekejap pula semua hilang<br />dihapus bilangan tak hingga kala petang<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-71748348221457633642021-05-05T08:56:00.002+07:002021-05-05T08:56:26.744+07:00Jalan Tuk Kembali<p>Sesaat ku ingat nafas yang lekat<br />di perjalanan yang sunyi<br />seakan engkau kembali dekat<br />namun kemudian tiba ujung hari</p><p>Istana megah di lautan rasa<br />terbangun dari bata merah darah<br />sesuatu yang terbayar dengan asa<br />dan tanpa sekalipun menyerah</p><p>Selama apa kah harus dinanti<br />semua yang pernah kau utarakan pasti<br />di kelokan penuh rupa janji<br />adakah di penghujung penantian ini?</p><p>Istirahat ini kiranya telah cukup<br />ada saat bangkit dan lanjutkan langkah lagi<br />tak perlu risaukan pintu yang tertutup<br />karna akan selalu ada jalan tuk kembali<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-31759256148887991992021-05-02T19:48:00.001+07:002021-05-02T19:48:08.708+07:00Seberapa Jauh<p>Seberapa jauh kita kan berjalan<br />tuk cari selasar hati<br />tuk dipersembahkan sepenuh harapan<br />tuk kemudian harus kita pahami</p><p>Entah sudah berapa langkah<br />yang kita tempuh tuk capai pagi hari<br />yang tertapak di tanah basah<br />yang akhirnya cerminkan jati diri</p><p>Pada asa yang masih menggelora<br />terbersit segenap resah<br />terbersit ribuan tanya<br />terbersit sebuah mimpi indah</p><p>Isyaratkan jauh sudah kita mengembara<br />di tepian sudut dunia<br />di balik semua fatamorgana<br />di tempat akhirnya kita temukan cahaya<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-37962639664315063172021-05-01T12:13:00.007+07:002021-05-01T12:13:44.331+07:00Setelah Badai Usai<p>Setelah badai usai<br />kita mulai perjalanan lagi<br />dengan asa kita mulai<br />satu kali degupan hati<br /></p><p>Ada nafas yang utuh<br />ketika hari menjelang pagi<br />di sela-sela embun yang teduh<br />resapkan arti jati diri</p><p>Ketika hari menjadi terang<br />pijakan kaki pun menjadi jelas<br />apakah kita di pinggir jurang<br />ataukah sudah di lautan lepas</p><p>Sayap cahaya pun mengembang<br />ketika hitam berganti putih<br />di mana tak lagi jeda menghadang<br />laju kemudian tak hiraukan perih</p><p>Indah adalah namanya<br />semesta jadi tempat mewujudnya<br />nusa di antara ribuan nirwana<br />akhirnya mengejawantah sempurna<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-26609686501832460542021-04-29T09:54:00.001+07:002021-04-29T09:54:34.653+07:00Sesal Tak Terkira<p>Kemarau setahun<br />terhapus hujan sehari<br />lekat yang dulu mengalun<br />kini tinggal janji tak ditepati</p><p>Arti kata yang hilang<br />di tengah belantara meranggas<br />cukupkan tanda silang<br />pada hati yang mulai getas</p><p>Umur kita siapa tahu<br />setidaknya ada saat tuk jumpa<br />walaupun pada akhir waktu<br />hanya ada sesal tak terkira<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-34003128724890612892021-04-28T19:10:00.000+07:002021-04-28T19:10:13.166+07:00Dalam Diam<p>Dalam diam <br />dan nafas tertahan<br />dunia hening mencekam <br />di malam tak bertuan</p><p>Esok terlalu jauh<br /> tuk dipahami dalam keluh<br />yang ada hari ini<br />cukuplah untuk diyakini</p><p>Usahlah dipertanyakan<br />apa yang menjadi takdir Tuhan<br />jalankan semua titah<br />dengan sepenuh pasrah</p><p>Sampai nanti<br />kita bertamu di hadapan Ilahi<br />semoga jariyah kita<br />senantiasa diberkahi-Nya<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-21355197295110986292021-04-25T13:18:00.000+07:002021-04-25T13:18:21.571+07:00Engkau Pergi<p>Dalam hening yang dingin<br />berdiri ku di antara hembus angin<br />yang membawa lagi seteguk ingin<br />tuk hidupkanmu lagi di alam batin<br /><br />Usah lagi kau tanya mengapa<br />jika engkau tak pernah iringi kata<br />jika engkau hanya sekejap berada<br />kemudian hilang di balik masa<br /><br />Hendak kemana lagi harap ini<br />rasanya tak ada lagi yang berarti<br />ketika semua teks menjadi tanpa arti<br />ketika engkau pergi tak kembali<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-63842922233613656022021-04-24T08:58:00.007+07:002021-04-24T09:00:24.597+07:00Hembus Niskala<p>Di senjakala masa <br />yang seakan terlalu cepat tiba<br />pengembara menepi dan menggores makna<br />dalam heningnya suasana<br /><br />Insan yang sedemikian fana<br />mencoba lukis garis batas semesta<br />yang tak pernah dilintasinya<br />dan hanya imaji menuntunnya<br /><br />Arah biduk yang hanyut<br />diterpa gelombang yang bergelayut<br />di lautan yang tak jua surut<br />dihempas jutaan angin ribut<br /><br />Malam kemudian tampak daratan<br />tempat jutaan harapan ditambatkan<br />walau ia tak pernah lupakan<br />kala hembus niskala bersedu sedan<br /></p>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-42991188588890753572021-04-23T13:48:00.001+07:002021-04-23T13:48:22.055+07:00Getir MimpiTak semua yang masih berarti<div>akan mendampingimu di sisi</div><div>ada kalanya harus melepas</div><div>rantai yang telah getas</div><div><br></div><div>Akhir dari semua janji</div><div>rasa kelam yang tak bertepi</div><div>seret langkah-langkah tertatih</div><div>dari hati yang belum pulih</div><div><br></div><div>Kisah mana lagi yang usai</div><div>diiringi isak berderai</div><div>aku dan segala jauh langkahku</div><div>ataukah engkau dan getir mimpimu?</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-66209892527559392732021-04-21T10:22:00.004+07:002021-04-22T04:38:56.394+07:00Ramadhan 2021<p>Puasa adalah sebuah keniscayaan bagi mereka yang menginginkan kemenangan.</p><p>Bisa menjadi ujian bagi yang berkelebihan, bisa juga menjadi realitas bagi yang dihadapkan pada kondisi serba keterbatasan.</p><p>Apapun, hidup akan terus berjalan, dan tak ada yang lebih pasti dari semua ketidakpastian yang akan kita hadapi.</p><p>Hanya doa, dalam hening dan pengharapan, yang menguatkan kita pada perjalanan menuju keabadian yang sejati.</p><p>Semoga Allah meridhoi... <br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-9367491528425777032021-04-21T09:20:00.002+07:002021-04-21T09:49:15.192+07:00KaramKadang kita terlalu jumawa
<br />melewati ribuan titik semesta
<br />tanpa sedikitpun waspada
<br />dan merenungi siapa kita
<br /><br />Adakah yang tersisa?
<br />ketika badai membelah angkasa
<br />buat semua porak poranda
<br />dan kemudian hanya ada duka
<br /><br />Retakan yang setitik
<br />terabaikan tanpa selidik
<br />hingga ketika hujan rintik
<br />hanya ada bunyi gemericik
<br /><br />Apa yang tadinya utuh
<br />dan senantiasa bertumbuh
<br />hingga akhirnya runtuh
<br />dan tenggelam dalam jatuh
<br /><br />Masa yang kemudian selesai
<br />sebuah cerita yang usai
<br />diiringi isak berderai
<br />tertutur lelah dan lunglaiUnknownnoreply@blogger.com0Surabaya, Surabaya City, East Java, Indonesia-7.2574719 112.7520883-35.567705736178844 77.5958383 21.052761936178847 147.9083383tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-13188833513398525252021-04-20T08:41:00.086+07:002021-04-22T10:34:15.644+07:00Lorong Waktu | Musikalisasi Puisi oleh Cak Kur | Strum & Pick Ukulele<p>Berikut adalah hasil rekaman Youtube dari musikalisasi puisi "Lorong Waktu" yang naskah aslinya dipublikasikan tahun 2014 di alamat : <a href="https://konstelasipuisi.jatmika.com/2014/06/lorong-waktu.html" target="_blank">https://konstelasipuisi.jatmika.com/2014/06/lorong-waktu.html</a>.<br /><br />
<iframe allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zfVRfK-reR0?controls=0" title="YouTube video player" width="560"></iframe><br /><br />Kodifikasi dari huruf awal baitnya adalah "ASA", sesuatu yang cukup kontras dengan konten puisinya yang cenderung "fatalistik".<br /><br />Opening dari pembacaan puisinya dimulai dengan strumming chord ukulele <span style="color: #ffab00;"><b>Em 2x - C 2x - G 2x - Am 2x</b></span> sebanyak 1 kali. Kemudian di tengah pembacaan puisinya diiringi dengan pick senar 1 & 3 dengan pola yang masih sama, yaitu <span style="color: #ffab00;"><b>Em - C - G - Am</b></span> sebanyak 3x mengikuti pola baris dan jumlah bait di puisi tersebut.<br /><br />Sehingga visualisasi dari chord & teks puisinya adalah sebagai berikut :<br /><br /><b>Intro :</b> (strumming) <span style="color: #ffa400;"><b>Em 2x - C 2x - G 2x - Am 2x</b></span><br /><br /><b>Verse :</b> (pick senar 1 & 3 bergantian)<br /><br /><span style="color: #ffa400;"><b>Em</b></span><br />Aku teringat masa-masa kelam</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>C</b></span><br />
dimana harapan jauh sudah tenggelam</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>G</b></span><br />
dalam keterasingan yang memuakkan</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>Am</b></span><br />
dimana hanya sepi yang iringi jalan<br />
<br /><br /><span style="color: #ffa400;"><b>Em</b></span><br />
Sakit yang remukkan jiwa<b> </b></p><p><span style="color: #ffa400;"><b>C</b></span><br />hilangkan segala fungsi nalar dan logika</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>G</b></span><br />hanya tuk temukan keberadaan</p><p>
<span style="color: #ffa400;"><b>Am</b></span><br />dari takdir Tuhan yang tak jua jadi kenyataan<br />
<br />
<br /><span style="color: #ffa400;"><b>Em</b></span><br />Akankah ini jadi perhentian?</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>C</b></span><br />tak adakah lagi yang bisa dipertahankan?</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>G</b></span><br />aku hanya bisa terus berjalan</p><p><span style="color: #ffa400;"><b>Am</b></span><br />dalam lorong waktu, dalam ketiadaan<br /><br /><b>Outro :</b> (pick senar 1 & 3 bersamaan pada chord <span style="color: #ffa400;"><b>Em</b></span>)</p><p>Selamat menyaksikan dan menyelami progresi penyajiannya.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-41922961459773543372020-05-14T14:49:00.001+07:002021-04-26T14:54:09.250+07:00Sudut CeritaPagi yang mengalir syahdu<br />mengisi rongga kosong memoriku<br />yang terlalu penuh luka<br />di sudut cerita yang pernah ada<br />mengukir remahan takdir<br />di selasar titik nadirUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-17256325755104699162020-05-13T14:47:00.000+07:002021-04-26T14:47:41.989+07:00Garis CayaBukan angan yang meretas<br />namun cerita yang membekas<br />terasa getas<br />buatku terdiam di pojok batas<br /><br />Tentang usia yang bertambah<br />ditandai garis caya di muka<br />diiringi semua cerita memorabilia<br />dipungkasi kata menolak tuaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-51239440268908376512020-05-12T14:45:00.000+07:002021-04-26T14:46:47.023+07:00HorizonKenapa bukan engkau yang bertanya<br />seberapa lama lagikah senja<br />akan memeluk dan goreskan pena<br />untuk semua luka yang masih tersisa?<br /><br />Adakah yang hendak kau tunggu<br />di tengah luasan syahdu<br />di tepian horizon langit<br />tempat mimpi mulai berbangkit?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-22667232853071582042020-05-11T14:43:00.000+07:002021-04-26T14:44:41.690+07:00RintikPada pagi yang dingin<br />menyelimuti segala ingin<br />yang meretas di angan<br />ditingkah rintik hujan<br /><br />Adakah yang tersisa<br />untuk hal yang terlupa<br />di coretan pagi ini<br />di sudut genangan hati?Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-35742612664639602792020-05-10T14:42:00.000+07:002021-04-26T14:43:39.665+07:00Merah PutihkuMerah putihku terlukiskan<br />di hati yang insyafi perjuangan<br />di linimasa yang penuh saksian<br />dan di wajah pengingat perjuangan<br /><br />Di antara waktu yang menderu<br />kadang hujan mengingatkanku<br />tentang merah yang pudar<br />dan putihku yang henti berpendarUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-19016919845331325052020-05-09T14:41:00.000+07:002021-04-26T14:45:06.786+07:00Renungan WaktuPerjalanan yang terlampau jauh<br />rasa yang tak berbentuk dan meluruh<br />usainya kisah yang lalu<br />diterpa jatuhnya serpihan salju<br /><br />Dan kemudian hanya ada dirimu<br />di pojokan renungan waktu<br />bermimpi tentang masa depan<br />di kala masa lalu hancur berantakanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1645411729510563244.post-49983802973571116022020-05-09T14:40:00.000+07:002021-04-26T14:41:26.013+07:00Terkikis SepiKupikir, tak semudah itu<br />pagi menertawai langkahku<br />tentang jejakan kaki<br />di tanah basah yang dihujani<br /><br />Semilir dingin yang beku<br />menjawab semua keraguanku<br />tentang hati yang terkikis sepi<br />di pagi yang sunyi iniUnknownnoreply@blogger.com0